Santri Al-Muhajirin Kemas Aksi Peduli Rohingya dalam Teater
]
PURWAKARTA, ByTheWay Article - Ada yang berbeda pada pagi di Sabtu (10/10/2017) di lingkungan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta.
Sebuah pertunjukan teater menyulap lapangan aspal lingkungan Ponpes Al-Muhajirin menjadi panggung Aksi Peduli Rohingya.
Melalui berbagai gelaran kesenian seperti pembacaan puisi, musikalisasi puisi, beserta doa puluhan santri yang ditujukan untuk keselamatan dan kebaikan warga Rohingya yang saat ini sedang menghadapi kesulitan.
Aksi Peduli Rohingya yang diekspresikan dalam tagar “#Karenakitabersaudara” digelar oleh santri Al-Muhajirin, bukanlah aksi-aksi seperti yang lain; demo di jalan atau aksi saling adu suara, melainkan dengan aksi-aksi kesenian.
Acara yang dikemas secara sederhana di bawah pimpinan OPPAL (Organisasi Pelajar Pesantren Al-Muhajirin) bertonggak pada semangat menggelorakan suara-suara kemanusiaan dalam puisi-puisi maupun pertunjukan teater.
Acara terus bergulir meski matahari terasa terik perlahan-lahan. Meski tanpa panggung, tenda, dan hanya beralas aspal saja, para santri tidak surut semangatnya.
“Tidak apa-apa panas, matahari ini menjadi atapnya karena saudara kita yang di sana merasakan panas yang lebih dari ini”, ucap pria dengan semangat tingi yang tidak lain adalah Kepala Sekolah SMI 4-6 Al-Muhajirin.Mengapa Harus Peduli Rohingya? Ini Jawaban nya..
Aksi Peduli Rohingya terbagi ke dalam dua tempat, yakni santri putri di Aula Umi dengan rangakaian acara yang apik dan dipercantik kehadiran instalator-instalator yang unik.
Selain itu terdapat Darkit yang menjual berbagai makanan dan 100 % keuntungannya untuk disalurkan ke Rohingya, serta hadirnya bioskop dadakan yang menggalang dana melalui penjualan tiket. Santri putra pun tidak kalah asyik menyulap lapangan sebagai pijakan segerombol kawan yang menampilkan teatrikal.
“Seperti nyata juga menyentuh, teatrikal dan musikalisasi puisi mengajak siapapun bangun dari tidurnya, bangun dari kepura-puraannya bahwa di luar sana ada saudara kita yang harus dipedulikan secara nyata. Ketika tangan tak sampai, ada doa yang akan menggapai.” Kata seorang guru di tengah susutan air mata.
Pada dasarnya Aksi Peduli Rohingya santri Al-Muhajirin hendak mengingatkan, “bahwa kita bersaudara” dan tidak ada alasan untuk kita menutup mata.
Saya bangga sekali menjadi bagian dari keluarga Al Muhajirin. :')